Saturday, 12 November 2016

Japan

12 - 23 November 2016 (12 hari 11 malam)


Osaka - Kyoto - Kawaguchiko - Tokyo


Trip kali ini merupakan spontan trip. Jadi ceritanya pas lagi nongki sama temen, temen gue ini cerita kalo dia mau liburan ke Jepang bulan Januari dan ngajakin kita untuk join mumpung tiketnya lagi murah. Gue tertarik sih karena asik juga kan trip ramean gitu. Tapi akhirnya ga jadi join, dengan alasan yang pertama yaitu karena winter, dimana gue ga gitu suka yang dingin-dingin. Ke gunung yg 10-14 derajat celsius aja gue udah menggigil, apalagi suhu di bawah 0 derajat alias mines! Alasan yang kedua adalah gue first timer tourist ke Jepang, sedangkan temen gue udah beberapa kali ke sana sehingga tujuan-tujuan yang mau kita kunjungin beda.

Akhirnya suami gue bilang, ya udah kita pergi sendiri aja pas Autumn. Gue cek harga tiketnya ternyata sama dengan harga tiket pas winter. Alhasil kita beli deh tiketnya dan jadi juga jalan-jalan ke Jepang untuk pertama kalinya. Horeee... O(≧▽≦)O

Kenapa ga pergi bulan April pas spring biar bisa liat bunga Sakura? Iya, gue juga pingin sih, tapi ini baru Agustus sedangkan gue sedang penat dan bener-bener butuh liburan dalam waktu dekat. Lagipula, konon katanya saat spring semua tempat-tempat wisata serba ramai dan crowded. Selain itu, spring termasuk dalam peak season sehingga biaya yang harus dikeluarkan bisa 2x lipat lebih besar (terutama biaya tiket & hotel). So, untuk first timer oke banget pilih timing pas Autumn. "Autumn is a second spring, when every leaf is a flower." Pilih late Autumn ya, yaitu minggu ke-2 sampai minggu ke-4 bulan November, untuk memastikan daun-daun sudah berwarna merah maksimal (lihat kalender autumn), dan musim hujan telah berlalu. Suhu di musim ini sekitar 11-25 derajat celsius pada siang hari, dan sekitar 5-12 derajat celsius pada malam hari. 

Gue apply visa Jepang dengan e-paspor. Visa yang gue dapet adalah visa waiver yang berlaku hingga 3 tahun, tidak ada batas mau berapa kali kunjungan, tetapi di setiap kali kunjungan maksimal hanya boleh tinggal selama 15 hari. Pendaftaran visa dengan e-paspor ini gratis dan pengurusannya cukup mudah. Kita tinggal dateng ke Embassy of Japan yang berlokasi di Jl. MH. Thamrin (persis sebelah Keraton Hotel & Plaza Indonesia/EX), cukup bawa e-paspor dan form yang sudah kita isi sebelumnya (form dapat didownload di sini). Sesampainya di kantor embassy, langsung ambil nomor antrian dan isi form kecil yang tersedia di sana. Gue sih waktu itu dateng sekitar jam 8.50, dapet antrian nomor 66 dan nunggu sekitar 35 menit sampai akhirnya dipanggil. 

Tiba hari keberangkatan, we were so excited o(≧∇≦o)


Gue naik pesawat dengan tujuan Osaka, lalu pulang ke Jakarta dengan naik pesawat dari Tokyo.
Di Jepang gue mampir ke 4 kota, yaitu Osaka, Kyoto, Fuji, dan Tokyo.
Sebelum gue merincikan itinerary gue, berikut ini adalah point-point penting yang mungkin berguna kalo mau travelling ke Jepang:

IMPORTANT THINGS:

  • Di Jepang hampir ga pernah nemu Wifi gratis selain di hotel. Untuk internet gue pake Wifi Pocket dari Global Advanced Comm. Alternatif lainnya bisa beli SIM Card Jepang atau Japan Pass dari provider Indo.
  • Untuk rute kereta di Jepang, bisa liat di Google Map, Jorudan, atau Hyperdia.
  • Untuk rute bus di Kyoto, bisa liat di web ArukamachiKyoto.
  • Pagi-pagi cek cuaca di AccuWeather, 99% akurat. Jadi kita tau kapan harus bawa payung. Weather forecast ini paling berguna untuk menentukan kapan hari terbaik untuk ke Gunung Fuji, selain 'Sunny Day' mending ga usah karena bakalan cuma bisa liat kabut doank (boro-boro keliatan gunungnya).
  • Kalo mau foto-foto di tempat terang, harus sebelum jam 5 sore. Karena jam 5 sore di Jepang sudah gelap banget seperti jam 7 atau 8 malam di Indo.
  • Makan di resto manapun (mewah/pinggiran), selalu dapet gratis air mineral/ocha. Jadi ga usah pesen minum biar hemat ヘ(゚∇゚ヘ) Lumayan loh harga minuman di resto sekitar ¥300-¥500..
  • IC card (Suica/Pasmo/Icoca) bisa direfund dan depositnya juga bisa dibalikin, Lokasi refund harus sesuai dengan issuer kartu, misal Suica direfund di JR office, Pasmo direfund di Subway office. Yang perlu diperhatikan adalah refund hanya bisa dilakukan di Office Hour mereka, yaitu sampe sekitar jam 18.00 saja..
  • Kalo berniat membeli Fujigoko Free Pass untuk trip ke Fuji dari Tokyo (Shinjuku), belilah tiket ini minimal 2-3 hari sebelumnya. Jangan mendadak beli di hari H! φ(◎ロ◎;)φ Karena kemungkinan besar akan kehabisan! Pengalaman gue beli 2 hari sebelumnya udah keabisan tanggal & jam yang gue incer, terpaksa mundur 1 schedule dan untung masih bisa gue geser-geser dikit aja itinerarynya.. (;´Д`)
  • JR Pass? Gue ga pake JR Pass karena untuk itinerary gue Osaka-Kyoto-Tokyo-Fuji-Tokyo lebih murah ga pake JR Pass, untuk perjalanan ke kota lain kita pakai alternatif Bus. Special case kalo timingnya pas dengan libur sekolah, bisa juga pake JR Pass Seishun 18 Kippu karena harganya diskon lebih dari 50%.
  • Dari Kyoto ke Tokyo kita pake Bus Willer Express dengan harga hanya 1/3 dari harga Shinkansen, tapi durasi perjalanan 3x lipat (3 jam dengan Shinkansen, 10 jam dengan Bus). So the best time is naik bus malam, overnight nginep di bus (menghemat hotel 1 hari) dan pagi-pagi sudah sampai di tujuan.
  • more points will be updated later... 

BUDGET

Rincian budget yang kita keluarin (hotel, tiket, dan cost living) selama 12 hari bisa dilihat di sini >> [BUDGET].


ITINERARY

Berikut ini adalah Itinerary gue selama 12 hari di Jepang:

Day 1 - Osaka: 
- Kansai Airport
- Kishibe Station Hotel (Check-In)
- Matsunoya Shitennoji (Lunch) 🍴
- Shitennoji Temple
- Abeno Harukas
- Dotonbori (Rikuro Cheese Cake, Kuromon Ichiban Market, Kukuru Dotonbori, Kinryu Ramen) 🍴
- Glico Signboard

Day 2 - Osaka:
- Osaka Castle
- Tenjinbashisuji Shopping Street
- Harukoma Sushi (Lunch) 🍴
- Osaka Museum of House and Living
- HEP Five Ferris Wheel
- Gudetama Cafe (Dinner) 🍴
- Umeda Sky Building

Day 3 - Osaka:
- Universal Studio Japan
- Chayamachi Maguroya (Dinner) 🍴

Day 4 - Kyoto:
- Arashiyama (Togetsu-Kyo Bridge, Bamboo Forest)
- Curry Restaurant somewhere at Arashiyama (Lunch) 🍴
- Kinkakuji Temple
- Nishiki Market (Konaminoya Soy Milk Doughnut, Sashimi Stick) 🍴
Kichi-Kichi Omurice Izakaya Restaurant いろはかるた 🍴

Day 5 - Kyoto:
- Kyoto Station
- Kyoto Tower
- Heian Shrine
- Lake Biwa Canal
- Nanzenji Temple
- Shorenin Temple
- Kiyomizudera (Matcha Cream Puff) 🍴
- Fushimi Inari Taisha (Pork Stick nya mantap!) 🍴
- Sushi no Masusashi (Dinner) 🍴

Day 6 - Tokyo:
- Ichiran Ramen (Breakfast) 🍴
- Toho Cinemas Shinjuku
- Tokyo Metropolitan Government Building Observatory
- Lumine EST Shopping Mall (BAKE Cheese Tart) 🍴
- Hachiko Statue
- Shibuya Crossing
- Gyukatsu Motomura (Dinner) 🍴
- Akihabara (Foto di depan AKB48  Cafe)

Day 7 - Tokyo:
- Ueno Park
- Asakusa Tokyo Cruise
- Hamarikyu Garden by Tokyo Cruise
- Tsukiji Market 🍴
- Sushizanmai (Dinner) 🍴
- Ginza

Day 8 - Fuji:
- Lake Kawaguchi
- Itchiku Kubota Art Museum
- Kawaguchiko Music Forest Museum
- Gateway Kawaguchiko (Dinner) 🍴

Day 9 - Fuji, Tokyo:
- Kawaguchiko Cruise
- Kachi Kachi Ropeway
- Fuji TV Building
- Gundam Front Tokyo
- Liberty Statue
- Onsen at hotel

Day 10 - Tokyo:
- Tokyo Disneyland

Day 11 - Tokyo:
- Tokyo Disneysea
- Onsen at hotel

Day 12 - Tokyo:
- Matsuroku House (Lunch) 🍴
- Roppongi Hills
- Tokyo Tower
- Haneda Airport


Friday, 11 November 2016

Malaysia

11 November 2016 (1 hari - Transit)


Kuala Lumpur


Perjalanan ke Kuala Lumpur ini sebenernya merupakan bagian dari Trip gue ke Jepang. Gue beli tiket AirAsia Jakarta - Osaka, dan ga ada yang direct flight. Semua penerbangan harus transit dulu di Kuala Lumpur.

Well, kebetulan gue juga belum pernah ke Kuala Lumpur, jadi sekalian aja kita mampir dan cari durasi transit yang terpanjang, yaitu 11 jam 40 menit. Selanjutnya kita terbang ke Osaka jam 00:55 dan sampai di Osaka jam 8 pagi. Pas banget kan, sampe Osaka pagi hari jadi 1 hari full bisa dimanfaatkan dan sekaligus menghemat biaya hotel 1 malam (bermalam di pesawat).

Gue tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) jam 13.15. Kesan pertama pas masuk KL, gue geli senyum-senyum sendiri membaca tulisan-tulisan dengan bahasa Malaysia yang mirip seperti bahasa Indonesia/Inggris tapi versi katrok (no offense plis....) ヘ(゚∇゚ヘ)



Beberapa kata Malaysian yang gue temukan lucu:

 No 
English
Malaysian
1
ImmigrationImigresen
2
Baggage ClaimTuntutan Bagasi
3
Arrival HallBalai Ketibaan
4
Bus & TaxiBas & Teksi
5
Car RentalSewa Kereta
6
Information Board Papan Kenyataan 
7
Emergency ButtonButang Kecemasan 
8
DiscountDiskaun
9
Priority Elderly & Disabled Utamakan Warga Emas dan Orang Kurang Upaya 
10
ChallengeCabaran
11
HealthSihat
12
Money ChangerPengurup Wang
13
Food CourtMedan Selera
14
Car ParkMedan Kereta
15
Shopping AreaRuang Membeli-belah
16
ToiletTandas
17
MedicalPerubatan
18
ChairKerusi
19
BagBeg
dan masih banyak lagi...








Setelah mengambil bagasi dan mengurus imigrasi, itu sekitar jam 2 siang, gue langsung menuju ke KL Sentral Station dengan tiket yang sudah gue beli sebelumnya melalui website http://www.kliaekspres.com/ seharga RM 40 per orang. Lebih praktis dan lebih murah kalo advanced purchase via website dengan pembayaran pakai Mastercard.

Dari Sentral station, gue menuju ke KLCC station. Karena waktu yang sangat terbatas, gue berencana untuk main-main di sekitar KLCC aja. Pertama kita cari restoran dulu karena perut sudah keroncongan. Gue coba cari makanan yang agak khas Malaysia, dan pilihan gue jatuh pada restoran bernama Warisan yang berlokasi di KLCC. Gue pesen Nasi Telang Ayam Goreng Berempah (Nasi Telang: steamed rice with morning glory flower & lemongrass), suami pesen Mee Kuah Ketam (cooked with the finest crab broth, with shredded chicken, beancurd, & crab meat floss, packed with flavour), sedangkan minumnya Teh Tarik dan Teh Ais. Total RM 36.40 atau sekitar Rp 110.000.


Selesai lunch, gue menuju Petronas Tower atau dikenal juga dengan Twin Towers. Di perjalanan mampir sebentar beli fresh coldpress juice merk Simple Juice yang enak dan murah banget dibandingin dengan yang dijual di Jakarta. Di KL 1 botol jus harganya RM 5 (sekitar Rp 15.000), sedangkan di Jakarta 1 botolnya berkisar Rp 40.000-50.000. 


And here we are, Petronas Twin Towers! Gedung ini letaknya sebelahan sama KLCC, tinggal jalan kaki deket banget. Gedungnya tinggi banget... Ketinggian 451.9 meter dan terdiri dari 88 lantai. Ada observatorynya juga di lantai atas untuk bisa melihat KL dari ketinggian, tapi kali ini gue lebih tertarik foto-foto dari bawah aja ( ᐛ )و Di lokasi gue foto, banyak yang jual 'wide lens' seharga RM 20, tujuan lensanya untuk memperlebar area foto supaya dapet gambar petronas towers secara utuh dari atas sampe bawah. Kebetulan gue ga bawa wide lens dan gue pun beli di sini.



Makin sore, gerimis turun rintik-rintik. Gue menuju ke mall Suria KLCC yang berlokasi di belakang gedung Petronas Tower. Gue cari makan di area food court, ketemu Hainan Chicken Rice enak banget! Sayangnya gue lupa nama restonya, yang pasti lokasinya di food court Suria KLCC.


Di area outdoor ada kolam yang luas banget dengan air mancur yang bagus dan lebar. Asik juga buat tempat nongkrong-nongkrong sambil nunggu jam flight gue ke Osaka.



Sekitar jam 20.00 gue balik menuju Airport, check in bagasi dan dinner sambil menunggu schedule keberangkatan gue ke Osaka jam 00.55 O(≧▽≦)O






Friday, 18 March 2016

SYDNEY

18 Maret - 4 April 2016

                 
Trip kali ini adalah dalam rangka visit adiknya suami gue (ipar) yang stay di Sydney setelah hampir 4 tahun ga ketemu, sekalian gue dan suami jalan-jalan first time ke Australia. Ipar gue ini sebenernya udah ngajakin kita main-main ke Sydney sejak akhir 2014, tapi gue agak ribet sama visanya karena tabungan yang kembang kempis. Sekitar Desember 2015 gue whatsappan sm dia ngobrolin tentang property, kemudian berlanjut membahas kapan gue dan suami visit ke Sydney. Sekitar 1 bulan kemudian, ipar gue kasi info penerbangan murah dr Flyscoot. Harga tiket PP per orangnya yaitu Rp 4 juta (harga aslinya Rp 8 juta PP kalo ga promo), dan dia mau subsidi lagi setengahnya. Lumayan jadi Rp 2 juta saja per orang へ__(‾◡◝ )> Tapi karena kita berangkat dan pulang dari Singapore, maka ada tambahan tiket PP Jakarta-Singapore yaitu Rp 900.000 per orang.

Setelah beli tiket, kita langsung apply visa di Embassy of Australia yang berlokasi di Mall Kuningan City. Pengurusan visanya ga ribet, yang penting semua dokumen yg diminta lengkap. Form dan persyaratannya dapat dilihat di sini dan kita tinggal download dan isi form Visitor Tourist (Sub Class 600). Biaya visa per orangnya yaitu AUD 135 atau sekitar Rp 1.350.000, dan pembayarannya harus dengan uang cash/tunai, dibayarkan saat di loket pendaftaran.

Gue pergi berdua dengan suami gue selama 18 hari di Sydney. Beruntungnya gue dan suami menjalankan perusahaan sendiri, sehingga lebih bebas menentukan hari liburヾ(*´∀`*)ノ Kalo kerja kantoran mana bisa cuti selama itu.
Dan gue berterima kasih kepada saudara ipar gue yang sudah mensponsori liburan kita di Sydney, mulai dari tiket, akomodasi, makan, dan lain sebagainya (◦˘ З(◦’ںˉ◦)♡

Berikut adalah RINGKASAN ITINERARY kita selama di Sydney:

DayDateThings
Day 1,
Friday
18 MarchArrive at Sydney
Day 2,
Saturday
19 March
Ayam Goreng 99,
Bondi Beach,
Chinatown,
Darling Harbour
Day 3,
Sunday
20 MarchShopping Center (Coles)
Day 4,
Monday
21 March
Hunter Connection,
Sydney Sky Eye Tower,
Hyde Park,
St Mary Cathedral,
Blaxland Road Boat
Day 5,
Tuesday
22 March
Sydney Observatory,
Opera House,
Harbour Bridge
Day 6,
Wednesday
23 March
Madame Tussauds,
Paddy's Market,
Australia National Maritime Museum,
Darling Harbour
Day 7,
Thursday
24 March
Hyde Park Barrack,
Manly Beach
Day 8,
Friday
25 March
Blue Mountain,
Leura Cascade Fall,
Wentworth Fall,
Wentworth Lake
Day 9,
Saturday
26 March
Jenolan Caves,
Mount Tomah
Day 10,
Sunday
27 March
Symbio Wildlife Zoo,
Wollongong Beach
Day 11,
Monday
28 March
Nan Tien Temple,
Sea Cliff Bridge,
Lake Illawara,
Illawara Treetop
Day 12,
Tuesday
29 MarchShopping Center
Day 13,
Wednesday
30 MarchEaster Show @ Sydney Olympic Park
Day 14,
Thursday
31 March
Paddy's Market,
Market City
Day 15,
Friday
1 April
Day 16,
Saturday
2 AprilBBQ at Millenium Parkland
Day 17,
Sunday
3 April
Day 18,
Monday
4 April

Berhubung kita lama di Sydney, itinerary kita jadi agak nyantai. Kalo mau dipadet-padetin, menurut gue 12 hari lah durasi yang pas untuk bisa kunjungin semuanya.

Day 1


Penerbangan dari Singapore ke Sydney memakan waktu selama 9 jam (Jakarta ke Sydney 8 jam), dan itu cukup melelahkan buat gue. Suami gue sih keliatannya enak-enak aja karena dia orangnya 'pelor' alias nempel langsung molor, dimanapun, kapanpun. Sedangkan gue susah tidur kalo ga ada kasur, bantal, guling, dan selimut. Gue juga ga bawa film ataupun novel, jadi kalian bisa bayangin betapa bosennya gue.. 。:゚(。ノω\。)゚・。 Pingin deh lain kali kalo melakukan penerbangan panjang lagi, gue ambil kursi pesawat yang business class (kalo harganya masuk budget..) (っ- ‸ – ς) Tips dari gue, jangan lupa bawa film, musik, novel, dan cemilan supaya nantinya ga terlalu bosen di pesawat. Jam 12.35 siang akhirnya kita tiba juga di Sydney-Kingsford Smith Airport. Pas jalan ke arah pintu keluar, kebetulan kita langsung berpapasan dengan ipar gue yang juga baru sampe di airport (>^_^)><(^o^<) Kita makan siang di Burger King yang berlokasi di dalam airport. Satu hal yang kurang di resto-resto yang ada di Sydney yaitu: SAMBEL! Di Indo gue udah terbiasa makan burger & kentang goreng pake sambel, sedangkan di sana mereka ga sediain sambel sama sekali! Nah, tips untuk kalian yang ga bisa makan tanpa sambel, wajib bawa sendiri dari Indo ya ( ´ ▽ ` )ノ Selesai makan kita pun pulang ke apartemen untuk istirahat. Selama di Sydney kita tinggal di apartemen ipar gue yang berlokasi di area Rhodes, lumayan bisa menghemat biaya hotel (❁´▽`❁)*✲゚*  Sekitar jam 7 sore, suami ipar gue pulang bersama dengan anak mereka yaitu Hana yang masih berumur 1 tahun 4 bulan. Ini adalah kali pertama kita ketemu dengan Hana, dan Hana pun langsung menyambut kami -dengan tangisan ( ͒˃̩̩⌂˂̩̩ ͒) masih takut ketemu dengan orang baru.


Day 2


Hari ini Sabtu, kantor ipar gue dan suaminya libur sehingga mereka bisa menemani kita jalan-jalan naik mobil. Di mobil, ipar gue dan suaminya duduk di depan, sedangkan gue dan suami gue di belakang mengapit Hana. Dan ternyata di mobil Hana nangis-nangis histeris, sepertinya takut dengan kita yang mengapit dia di kanan dan kiri (/Д`)  Akhirnya ipar gue pindah duduk di belakang, tukeran posisi dengan suami gue, dan mobil pun jalan menuju restoran untuk makan siang. Di perjalanan, Hana masih nangis kenceng banget. Kita kasih mainan, makan, dan minum supaya dia berhenti nangis, tapi tetep ga berhasil. Kita pun pusing harus apa lagi, dan cuma bisa pasrah diemin dia beberapa saat sambil menikmati kemerduan tangisan Hana. Akhirnya muncullah ide di kepala gue untuk cari-cari video di hp, dan gue puterin video soundtrack Frozen yang berjudul Let It Go. Dan wow, Hana langsung diem! Seisi mobil menarik nafas lega dan senyum-senyum ngeliatin Hana yang bisa tiba-tiba anteng banget setelah dikasih nonton video Frozen (*´╰╯`๓)♬

Kita makan siang di restoran Ayam Goreng 99 yang berlokasi di Anzac Parade Street dan merupakan restoran Indonesia. Makanan Indonesia emang paling enak, jauh-jauh ke Sydney tetep carinya restoran Indonesia dong (◡‿◡✿) Kita pesen ayam goreng, hati goreng, tumis kangkung, dan bakso kuah. Ayam gorengnya besar dan enak, dan semuanya makan pake nasi uduk, kecuali gue. Waktu itu gue masih ndeso banget sih, gue pilih nasi putih biasa hanya karena harga nasi putih $2, sedangkan nasi uduk $3.5 (/Д`) Sayang beda 15 rebu kalo dikonversiin ke rupiah...

Setelah selesai makan, kita melanjutkan perjalanan ke Bondi Beach. Bondi Beach merupakan pantai paling bagus di Australia menurut gue, karena pantai ini dilengkapi dengan tebing yang ada di samping kanan pantai, dimana kita bisa daki tebingnya dan panoramanya indah banget. Oh ya, hal lain yang menarik di pantai-pantai yang ada di sini yaitu selalu ada banyak burung camar ヾ(*´∀`*)ノ
Dan ini adalah foto pertama gue di Bondi:

Foto dengan burung camar

Salah satu tekstur tebing yang indah

Main pasir ^^

Kita main-main di pantai sampai sekitar jam 17.30, lalu kemudian melanjutkan perjalanan untuk dinner ke Chinatown. Kita makan di semacam food court gitu, dan lagi-lagi kita pesen makanan Indo (◞‿◟)Gue pesen mie goreng Jawa (emang udah ngidam dari kemarin), suami gue pesen nasi padang, sedangkan ipar gue dan suaminya pesen kwetiau goreng. Hana makan kwetiau goreng juga, dan dia makan sendiri, ga mau disuapin, lucu banget deh. Gue abadikan berbagai ekspresi dia pas makan, dan dengan keisengan plus kekreatifan gue, akhirnya terciptalah komik singkat ini:

Hana jadi host acara wisata kuliner

Hahaha lucu kan.
Setelah selesai makan, kita jalan kaki ke Darling Harbour yang kebetulan hanya berjarak sekitar 1 km dari Chinatown. Sebetulnya kita ke sini untuk melihat fireworks yang selalu diadakan setiap Sabtu malam. Fireworksnya dinyalakan dari kapal di tengah laut dan katanya sih keren. Tapi sebenernya gue udah baca-baca info dari website kalo hari ini ga akan ada fireworks dikarenakan adanya Earth Hour, dimana pukul 20.30-21.30 disarankan untuk mematikan semua listrik. Karena penasaran (alias ga bisa terima kenyataan), kita tetep dateng. Dan ya, ternyata memang hari itu ga ada fireworks (。ノω\。). Ok gapapa deh, sebagai gantinya kita nonton atraksi-atraksi sulap dan dance di area Darling Harbour yang sangat menghibur. Mereka semacam pesulap jalanan dan penari jalanan (atau bahasa kerennya street dancer) yang melakukan atraksi untuk menarik pengunjung, dimana di akhir atraksi pengunjung diminta memberikan sejumlah uang sukarela sebagai apresiasi.


Day 3


Hari ini kita isi dengan belanja kebutuhan sehari-hari dan sayur mayur di Coles yang berlokasi ga jauh dari apartemen. Coles itu seperti Carrefour-nya Australia. Oh ya, sebelum belanja kita sarapan dulu dengan menu crab sushi yang endes banget di sini. Ini dia penampakannya, menggiurkan banget kan kepitingnya di dalam dan di atas  (●♡∀♡) Ngeliat fotonya jadi laper...


Setelah belanja kita mampir dulu beli simcard, lalu menghabiskan waktu di apartemen dan sekitarnya. Suasana di sini enak banget. Hijau, sejuk, tenang, banyak taman, dan dekat dengan sungai. Kita JJS alias jalan-jalan sore di pinggir laut yang berjarak hanya sekitar 400 meter dari apartemen (∩_∩) Kadang ada kapal yang lewat juga lho di sungai ini.

Jalan setapak dengan pemandangan sungai

Apartemen yang kita tinggalin

Malam harinya kita isi dengan bermain ayunan di taman apartemen sambil ngobrol-ngobrol santai. Mulai dari ngobrolin tentang Hana, sampai tentang suami gue yang akhir-akhir ini hobi banget main tenis meja. Dan ternyata suami ipar gue juga sama-sama suka tenis meja. Kebetulan di dekat situ ada meja tenis gratis untuk siapapun yang mau main. So, kita pun langsung ambil bat dan adu tenis meja antara suami gue dan suami ipar gue, sedangkan gue dan ipar karena ga bisa main akhirnya temenin Hana aja main ayunan ( ᐛ )و

Saat itu sudah cukup malam dan gelap, tetapi entah kenapa lampu PJU di dekat meja tenis itu mati (padahal katanya biasanya nyala dan terang), alhasil mereka mainnya gelap-gelapan dan ngawur (*≧▽≦) Main sekitar setengah jam lalu menyerah dan ikut main ayunan bareng Hana.


Day 4


Hari ini petualangan gue dan suami dimulai. Kalo kemarin selalu ditemenin sama ipar dan suaminya, hari ini kita harus jalan berdua saja karena ipar dan suaminya harus pergi ke kantor. Gw dan suami dibekali Opal Card untuk naik transportasi yang ada di Sydney (bisa Train, Bus, LRT, dan Ferry), serta trik-trik berhemat yang detailnya bisa dilihat di sini. Promonya ganti-ganti sih. Pas gue di sana, promonya adalah 8x naik selanjutnya gratis naik berapa kali pun dalam seminggu, dan dalam 1 hari maksimal tarif total yang akan dikenakan yaitu $15 (misal kita naik transportasi $20 dalam 1 hari, yang kita bayar tetap hanya $15).

Gue berangkat jam 9 lewat untuk menghindari peak hour (7-9am dan 4-6.30 pm) dimana tarifnya lebih mahal $1 per orang. Tentang tarif kalian bisa dicek di sini ya. Untuk arahan rutenya tinggal pakai google map aja, gampang banget. Tujuan pertama gue dan suami adalah ke Hunter Connection di Wynyard Station untuk makan siang. Di sini rata-rata menyajikan menu pilih-pilih ala warteg, dengan harga $6-$8 untuk nasi + 1 daging + 2 sayur.

Setelah makan kita menuju ke Sydney Sky Eye Tower untuk melihat-lihat kota Sydney dengan pemandangan 360° dari ketinggian 306 meter. Untuk entrance fee-nya gue lupa berapa karena waktu itu dibayarin pake reward kartu kredit (≧▽≦)
Observating :p

Setelah puas menikmati panorama dari ketinggian, kita turun ke Hyde Park yang berlokasi persis di depan St Mary Cathedral. Ternyata cukup banyak juga yang main-main di sini. Ada yang sekedar jalan-jalan, duduk-duduk, tidur-tiduran, foto-foto (turis nih pasti! (≧▽≦) ), dan satu hal yang unik yaitu Hyde Park ini menyediakan catur raksasa yang bisa dimainkan oleh siapapun tanpa dipungut biaya.

Hyde Park

Playing Chess


To be continued....